Pages

Sesungguhnya kemauan yang kuat untuk memikul amanah dan kewajiban yang dibebankan Alllah kepada kita adalah sebuah kemuliaan dan keuntungan, bukan beban dan kerugian.

Kamis, 28 Mei 2009

Perjalanan Cinta

Cinta itu aku mulai sejak aku duduk di bangku SMA kelas 2. Cinta yang begitu indah, setelah aku lama berkubang dalam cinta semu yang tiada kejelasan kemana harus melangkah. Cinta itu aku temukan setelah merasakan cahaya cinta yang tak pernah aku rasakan sebelumnya. Setelah menyadari betapa indah mencintai-Nya, maka ada perasaan ingin sekali aku berkorban apapun untuk-Nya. Karena bagiku pengorbanan kecil ataupun besar, bila kulakukan hanya untuk-Nya takkan bernilai sia-sia. Hingga serasa aku ingin mati untuk-Nya. Dan cinta yang aku persembahkan untuk-Nya tak pernah bertepuk sebelah tangan, karena akupun merasakan betapa aku berada dalam cinta yang selalu berbalas. Aku sadar, aku bukanlah orang yang sempurna, karena banyak orang-orang hebat yang juga mencintai-Nya dan mereka menunjukkan kecintaan mereka dengan pengorbanan yang sangat untuk-Nya. Tetapi tetap saja aku membandel dan memutuskan untuk menggantungkan cinta hanya untuk-Nya.

Tetapi sejalan dengan waktu hingga sekarang, terhitung 4 tahun sudah, aku merasa telah mengkhianati cinta itu. Aku malu, sungguh malu, mengaku cinta tapi terkadang aku malah melakukan hal2 yang mungkin membuat aku seperti tak mencintai-Nya. Bahkan sekarang aku mengalami sakitnya patah hati. Aku jauh dari-Nya. Aku sadar bukan Dia yang pergi menjauh, tapi justru akulah yang pergi dahulu hingga aku tak tahan untuk hidup sendiri. Cinta ini mulai pudar, cinta ini mulai berkurang. Aku bertanya-tanya mungkinkah karena aku mencintai yang lain hingga secara tak sadar cinta itu melebihi kecintaan yang harus aku berikan pada-Nya. Pernah aku mendengar kisah tentang orang-orang yang pudar cintanya kepada-Nya, betapa mereka lebih memilih cinta yang semu melebihi kecintaan pada Dzat yang abadi. Dan akhirnya mereka pun hancur karena kesalahan mereka sendiri. Oh Tuhan aku takut jika itu terjadi padaku, aku takut jika cinta itu mulai luntur dan punah begitu saja.

Hingga aku hanya mampu menangis dalam sendiri..........
Sumber : eramuslim.com

0 komentar:

Posting Komentar